Pesona Bali yang menghipnotis dunia dengan suguhan spot wisatanya menjadi magnet untuk mendorong pertumbuhan proyek jual beli properti yang menunjang industri pariwisatanya. Hal inilah yang ikut melambungkan nilai jual beli lahan di sejumlah kawasan di Bali karena banyaknya permintaan dari sejumlah pihak yang membutuhkan lahan untuk mengembangkan sejumlah proyek properti.
Selain proyek hotel yang membanjiri berbagai wilayah di Bali, proyek properti lain yang terus berkembang adalah perumahan (baik kecil, menengah, sampai segmen rumah mewah), apartemen, kondominium, kondominium hotel, lahan, vila, ruko, juga sejumlah properti komersial seperti pusat perbelanjaan.
Dari catatan Knight Frank, pertumbuhan rata-rata harga tanah di Bali pertahunnya berkisar di angka 17%-20% pertahun. Bahkan untuk lokasi yang merupakan destinasi utama dari wisatawan, kenaikan harga ada yang pernah mencapai sampai 400% pertahun.